Setelah
PPKI merampungkan tugasnya, yaitu menyiapkan konsep pembukaan UUD 1945
dan batang tubuh UUD 1945, kemudian membubarkan diri dan mengusulkan
dibentuknya PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang bertugas
melaksanakan kemerdekaan Indonesia dan mengambil langkah-langkah nyata
untuk membentuk suatu negara.
Sementara
itu kedudukan Jepang dalam Perang Dunia II semakin terdesak, sehingga
komando Jepang di wilayah selatan mengadakan rapat pada akhir bulan Juli
1945 di Singapura. Dalam pertemuan tersebut disetujui bahwa kemerdekaan
bagi Indonesia akan diberikan pada tanggal 7 September 1945, setahun
setelah pernyataan Koiso. Dalam bulan Agustus perubahan bertambah cepat,
tanggal 7 Agustus Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai) yang bertanggung
jawab melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan karena akan diadakannya pemindahan kekuasaan dari Jepang
kepada bangsa Indonesia.
Pada
tanggal 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat
diundang ke Dalat, kira-kira 300 km sebelah utara Saigon, tempat
kedudukan Jenderal Terauchi, panglima seluruh angkatan perang Jepang di
Asia Tenggara.3) Tujuan pemanggilan ketiga tokoh tersebut adalah untuk
melantik secara simbolis Ir. Soekarno sebagai ketua PPKI dan Drs. Moh.
Hatta sebagai wakil ketuanya. Acara pelantikan berlangsung pada tanggal
12 Agustus 1945 ketika mereka tiba di Dalat, didahului pidato singkat
Terauchi yang menyatakan bahwa pemerintah Jepang di Tokyo memutuskan
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Keesokan
harinya Soekarno, Hatta, dan Radjiman kembali ke Jakarta, tetapi
sebelumnya singgah di Singapura satu malam. Sesampainya di Jakarta
disambut oleh rakyat. Saat itu Soekarno mengucapkan pidato singkat
sebagai berikut:
Dengan
demikian resmilah pembentukan PPKI dan sudah dapat bekerja sejak
tanggal 12 Agustus 1945. Mengenai anggotanya, terdiri dari 21 orang yang
merupakan wakil-wakil dari seluruh kelompok masyarakat yang ada di
tanah air, yaitu 12 dari Jawa, 3 dari Sumatera, 2 dari Sulawesi, 1 dari
Kalimantan, 1 dari Nusa Tenggara, 1 dari Maluku, dan 1 dari masyarakat
Cina
Jika beberapa waktu yang lalu saya mengatakan bahwa akan merdeka sebelum tanaman jagung berbuah, sekarang saya katakan kepada kamu bahwa Indonesia akan merdeka sebelum tanaman tersebut berbunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar